Analisa Teknikal dan probabilitas

Begitu berkenalan dengan trading, kita pasti langsung berhadapan dengan hal yang satu ini. GRAFIK! Sebab, hanya itulah satu-satunya  informasi yang bisa kita lihat secara langsung dan transparan.  Sebenarnya, inilah satu-satunya alat retail trader, Analisa Teknikal.

Memang benar, retail trader masih bisa mengakses rilis data ekonomi secara langsung setiap hari. Namun perlu diingat, seringkali data-data tersebut tidak membuat kita lebih baik dalam memprediksi arah pergerakan harga.

Sebagai contoh, data Non Farm Payroll US. Data ini dikatakan mampu membuat harga bergerak sangat liar. Pada prinsipnya, jika datanya bagus untuk US, seharusnya USD menguat dan melemahkan mata uang lawannya. Namun seringkali juga ketika datanya bagus, justru mata uang USD yang melemah dan mata uang lawannya yang menguat.

Kejadian seperti diatas bukan hanya untuk data NFP saja. Hampir seluruh data ekonomi yang dirilis setiap hari itu, tidak dapat dijadikan acuan "pasti" dalam bertransaksi. Jika benar bisa, maka akan banyak tercipta miliuner-miliuner baru dari forex trading dengan metode seperti ini.

Kembali kepada analisa teknikal. Dalam analisa teknikal, sebenarnya kita berhadapan dengan probabilitas. Dengan menentukan beberapa kondisi tertentu, seperti "jika harga menyentuh x dan waktu pada y, maka entry buy". atau " jika harga menyentuh support, maka buy. jika harga menyentuh ressistance, maka sell". Intinya adalah, apapun formulanya, pastikan probabilitas formula tersebut telah terukur dengan baik.

Persoalannya adalah, pasar begitu dinamis. Sehingga formula yang berhasil pada rentang waktu tertentu, bisa saja menjadi tidak berguna diwaktu yang lain. Mungkin itu juga sebabnya, tidak kita temui trader teknikal yang sukses dalam jangka waktu yang cukup lama.

Selamat Trading!